Stand pasar crypto telah berada di bawah banyak tekanan akhir-akhir ini. Akibatnya, penurunan pasar berlanjut dan sejumlah aset kripto masih nyaman di zona merah selama seminggu terakhir.
Selain itu, pasar crypto juga diguncang oleh stablecoin algoritmik Terra USD (UST), yang nilainya anjlok dan gagal mempertahankan nilai tukarnya terhadap dolar AS. Kemudian LUNA, aset kripto di Terra Network, juga kehilangan lebih dari 90 persen dari harga tingginya.
Di dalam negeri, rezim pajak kekayaan kripto secara resmi diberlakukan pada 1 Mei 2022. Hal ini juga menjadi perhatian investor terhadap potensi industri kripto di Indonesia. Beberapa peristiwa di atas telah menyebabkan pelaku pasar berpikir tentang masa depan industri aset kripto secara global dan nasional.
Ketua Umum Asosiasi Pedagang Aset Kripto Indonesia (Aspakrindo) Teguh Kurniawan Harmanda memandang kondisi pasar sebagai siklus yang naik turun dari waktu ke waktu. Oleh karena itu, pelaku pasar harus menyikapi kondisi ini dengan tenang dan hati-hati.
Ruang crypto masih merupakan pasar baru di mana pertumbuhan dan siklus dapat naik dan turun. Penurunan pasar saat ini tidak unik untuk kripto. Pasar modal pun mengalami hal yang sama,” kata pria yang akrab disapa Manda itu dalam keterangan tertulis, seperti dikutip Sabtu (14 Mei 2022).
Inflasi masih relatif dekat dengan puncaknya. Tidak pernah ada tempat berlindung yang aman ketika badai dalam kekuatan penuh,” lanjutnya.